Perlukah Jadi Vegan untuk Mengatasi Asam Urat?

Ada alasan kenapa diet vegan menarik perhatian, yaitu kemampuannya dalam menekan risiko berbagai penyakit. Salah satunya adalah asam urat.

Diet vegan mengharuskan pelakunya untuk hanya mengonsumsi sayur, buah-buahan, protein nabati, dan tidak menghindari segala jenis makanan hewani maupun olahannya. Banyak orang yang mulai melirik pola makan vegan, karena dianggap dapat menekan berbagai risiko penyakit, tak terkecuali asam urat.

Perlukah Jadi Vegan untuk Mengatasi Asam Urat?

Sekilas info, penyakit ini adalah kondisi asam urat dalam darah yang melebihi normal. Entah karena tubuh memproduksi asam urat dalam jumlah banyak atau karena tubuh tak bisa mengeluarkan (eksresi) asam urat tersebut.

Dikatakan oleh dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, ada beberapa faktor yang memengaruhi asam urat. Faktor-faktor tersebut antara lain konsumsi makanan yang tinggi purin, secara fisik kurang aktif, serta kondisi lain seperti obesitas dan gangguan ginjal.

Perlukah menjadi vegan untuk mengatasi asam urat?
Seperti yang sudah disebut, asam urat berhubungan dengan konsumsi makanan tinggi purin.

“Pada dasarnya, purin ada di hampir semua makanan dalam kadar tertentu. Beberapa jenis yang tinggi purin adalah sayuran seperti asparagus, bayam, kacang polong, jamur, kembang kol, kacang merah, ikan sarden, jeroan (hati, paru, lidah, babat), daging sapi, bebek, ayam, dan semua jenis minuman beralkohol,” ungkap dr. Sepriani.

Dari gambaran tersebut, menjadi vegan sepertinya bukan jaminan bebas dari asam urat. Eh, tunggu dulu! Dokter Sepriani mengatakan ada sebuah penelitian yang melihat hubungan antara asupan makanan yang mengandung purin dan risiko serangan asam urat.

“Rupanya, makanan tinggi purin yang berasal dari tumbuhan lebih jarang menimbulkan serangan asam urat dibandingkan sumber purin yang berasal dari hewan. Bahkan, sayuran yang mengandung purin justru memiliki efek protektif alias dapat mencegah asam urat meningkat.”

Tak cuma itu, serat pada sayuran dapat mengikat asam urat di saluran cerna untuk dikeluarkan dari tubuh melalui tinja. Kandungan asam folat dan vitamin C dalam sayuran juga dapat mencegah peningkatan asam urat dan serangan gout.

“Jadi, dengan menerapkan pola makan vegan, Anda bisa mencegah kelebihan berat badan, bahkan secara tak langsung menurunkan risiko terkena asam urat,” dr. Sepriani menegaskan.

Menjadi vegan diketahui dapat menurunkan risiko asam urat, bukan mencegah atau mengatasinya. Jika sedang kambuh, Anda tetap harus membatasi makanan yang tinggi purin dan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

Saat kondisi sudah terkontrol, diet vegan dapat diterapkan (kembali). Karena ada pembatasan makanan, usahakan penuhi asupan kalsium dan vitamin D dengan mengonsumsi sayuran hijau, tahu, tempe, susu kedelai, atau lewat suplemen sesuai anjuran dokter karena pelaku diet vegan rentan kekurangan kedua zat tersebut.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perlukah Jadi Vegan untuk Mengatasi Asam Urat?"

Posting Komentar